Di suatu kecerahan subuh hari
sebelum ada keringat yang tertitis
sayup jauh di pinggir kehijauan
burung camar tetawa sepuasnya
embun menitis di atas ubun-ubun
bisik angin mengalun suara perindu
fajar mengeliat dengan lunak
rembulan memaling sayu
mengizinkan wajah diselimuti awan
anak laut sudah lama meramas air
malam tadi perawan menjual rindu di laut
cinta kasih terhadap anak laut
sering terhempas di pantai
biar pecah terbelah kaki
akan tetap memijak batuan pasir
akan tetap mencari nafas yang terpukul dari gelombang
biar tidur berbumbung langit
biar lena berlantai pasir
di tinggal tanpa satu gebar menyelimuti diri
dirangkul rindu dia tetap setia..
No comments:
Post a Comment